Aperture adalah salah satu parameter utama yang perlu Anda perhatikan saat memilih lensa. Luminositas perangkat optik menunjukkan tingkat redaman fluks cahaya.
Dengan kata lain, parameter ini menunjukkan seberapa banyak fluks cahaya yang dapat melewati sistem lensa lensa ini. Fluks cahaya yang melewati perangkat optik sebagian tersebar dan dipantulkan dari lensa, sebagian diserap oleh bahan dari mana lensa dibuat (plastik optik, kaca). Akibatnya, itu mungkin melemah secara signifikan karena karakteristik fisik ini.
Namun, ini bukan satu-satunya parameter yang menentukan rasio apertur, yang perlu Anda perhatikan saat memilih lensa. Luminositas perangkat optik tergantung pada nilai bukaan bukaan bukaan maksimum. Semakin jauh aperture dibuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke lensa. Jadi lensa yang aperturenya f / 1.8 atau 1: 1.8 dianggap lebih cepat daripada lensa f / 2.8 atau 1: 2.8. Seringkali, demi kesederhanaan, luminositas perangkat optik ditentukan oleh levelaperture maksimum yang memungkinkan Anda untuk mengatur lensa ini. Namun, luminositas adalah karakteristik internal dari desain sistem optik, dan nilai bukaan diafragma relatif hanya melakukan sebagian dari fungsi yang terkait dengan penentuan luminositas perangkat. Namun, dari sudut pandang praktis, lebih mudah untuk membandingkan lensa dengan parameter seperti nilai apertur maksimum yang mungkin. Jadi kedua konsep ini bisa dibilang identik.
Rasio apertur sistem optik selalu ditunjukkan dalam karakteristik teknis dari deskripsi lensa, dan juga ditandai pada badan perangkat di dekat lensa depan. Misalnya bukaan lensa Canon 24-70 f/2.8. Ini berarti bahwa memotret dengan lensa seperti itu memungkinkan Anda untuk membuka apertur hingga nilai maksimum 2, 8. Ini berarti bahwa perangkat tidak akan mengizinkan pemotretan dengan apertur 2, 0, 1, 8, dll.
Lensa yang aperturnya memungkinkan Anda memotret pada tingkat apertur f/1.2 hingga f/2.8 dianggap cepat. Fixture dari f/3.5 hingga f/6.3 tidak cepat, mereka biasanya disebut "gelap" karena membiarkan sedikit cahaya masuk. Beberapa pemimpin dalam produksi sistem optik (misalnya, Leica dan Carl Zeiss) memproduksi model dengan tingkat aperture dari f / 0,7 hingga f / 0,95. Lensa cepat yang paling umum di kalangan fotografer adalah perangkat dengan nilai dari f / 1.4 hingga f/ 2.8.
Sekarang pertimbangkan apamempengaruhi parameter luminositas. Semua keuntungan lensa tersebut terkait dengan nilai aperture. Ini karena saat memotret, apertur memengaruhi jumlah cahaya yang melewati lensa dan kedalaman bidang dalam bingkai. Jadi, bukaan lensa kamera digital memengaruhi kemampuan memotret dalam cahaya rendah. Semakin banyak aperture dibuka, semakin kecil depth of field dari frame, yaitu, objek yang tidak berada di area fokus akan semakin kabur.